Author name: toto suharya

Setiap kepala sekolah wajib memahami standar pengelolaan menurut Permendiknas No. 19 tahun 2007. Standar pengelolaan sekolah menurut Permendiknas No. 19/2007 disimpulkan sebagai berikut:

PERENCANAAN PROGRAM.
SATU: Kepala sekolah harus merumuskan visi sebagai cita-cita bersama. Disusun bersama dewan guru dan komite, dengan memperhatikan berbagai kondisi dan kepentingan nasional. Disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan pihak terkait, dan dievaluasi secara berkal. DUA: kepala sekolah menyusun misi untuk memandu pencapaian visi dan harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, dan mengutamakan peningkatan kualitas layanan, dan disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah. TIGA: Kepala sekolah menyusun tujuan sekolah yang harus dicapai dalam jangka waktu empat tahun (jangka menengah), mengacu kepada visi dan misi sekolah, dan disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak berkepentingan. EMPAT: Menyusun rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan. Rencana kerja menengah memuat tujuan pendidikan yang memuat rencana pencapaian mutu lulusan yang akan dicapai. Rencana kerja tahunan mengacu pada rencana kerja empat tahun, yang telah disepakati komite sekolah dan di sahkan oleh dinas pendidikan.

Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:
1) kesiswaan;
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
4) sarana dan prasarana;
5) keuangan dan pembiayaan;
6) budaya dan lingkungan sekolah;
7) peranserta masyarakat dan kemitraan;
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada
9) peningkatan dan pengembangan mutu.

PELAKSANAAN RENCANA KERJA
Membuat Pedoman sekolah meliputi, Pedoman pengelolaan sekolah/madrasah meliputi:
1) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
2) kalender pendidikan/akademik;
3) struktur organisasi sekolah/madrasah;
4) pembagian tugas di antara guru
5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
6) peraturan akademik;
7) tata tertib sekolah/madrasah;
8) kode etik sekolah/madrasah;
9) biaya operasional sekolah/madrasah.

Di dalam pelaksanaan minimal menguraikan tentang struktur organisasi sekolah yang memuat tugas-tugas dan kewenangan masing-masing. Pada tahap pelaksanaan kepala sekolah juga menyusun penanggung jawab pelaksana program yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Bidang Kesiswaan melaksanakan PPDB, dan memberikan layanan konseling. Bidang Kurikulum, menyusun KTSP/KOSP, melaksanakan kalender akademik, melaksanakan program pembelajaran, melaksanakan penilaian hasil belajar, dan melaksanakan perarutan akademik yang sudah dipsepakati bersama komite sekolah. Bidang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan; menyusun rekruitmen, pembinaan, mutasi, dan promosi. Menetapkan tugas masing-masing tenaga pendidik dan kependidikan, wakasek, staf, guru, wali kelas, pelatih, teknisi, tanaga laboratorium, perpustakaan, administrasi, petugas kebersihan, dan keamanan. Bidang Keuangan, melaksanakan tata kelola keuangan akuntabel dan transparan berbasis teknologi informasi. Budaya dan lingkungan sekolah, melaksanakan tata tertib sekolah dan etika di sekolah. Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan, melakukan pelibatan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam mencapai tujuan sekolah.

PENGAWASAN DAN EVALUASI
Kepala seklah melakukan pengawasan melalui berbagai instrumen dan melaksanakan evaluasi pendidikan melalui kegiatan supervisi pembelajaran, supervisi tendik, dan supervisi keuangan. Selanjutkan dilaksanakan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, dan evaluasi KTSP, evaluasi tenanga pendidikan dan kependidikan, dan akreditasi sekolah.

KEPEMIMPINAN SEKOLAH
Kepala sekolah bertugas merencakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program sekolah. Pelaksanaannya dibantu oleh wakasek, staf, guru, tenaga administrasi, pustakwan, laboran, petugas kebersihan, dan keamanan. Kepala sekolah berkolaborasi dengan membangun kemitraan dengan masyarakat dan lembaga terkait.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Kepala sekolah menyediakan sistem informasi manajemen yang mendukung pelaksanaan adminsitrasi pendidikan yang efektif, esisien, dan akuntabel. Menyediakan sarana pengaduan masyarakat, dan membuat laporan data informasi yang didapat pada dinas terkait.

Berikut adalah beberapa tugas kepala sekolah aberdasarkan Permendiknas No. 19/2007:
Satu: Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu. Dua: Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai. Tiga: Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah. Empat: Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu. Lima: Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah.
Enam: melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah. Tujuh: berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat. Delapan: menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik. Sembilan: menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. Sepuluh: bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum. Sebelas: melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah. Duabelas: meningkatkan mutu pendidikan. Tigabelas: memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya. Empat Belas: memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah. Lima Belas: Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan
sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para
guru dan tenaga kependidikan. Enam Belas: Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif. Tujuh Belas: Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat. Delapan Belas: Memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.

Peraturan selanjutnya menjelasn, dari delapan belas tugas kepala sekolah, untuk meringankan membantu kinerja kepala sekolah, dijelaskan kepala sekolah/madrasah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidangnya.***

Dunia pendidikan mengalami tantangan besar. Media sosial yang banyak menampilkan informasi tanpa sensor bisa diakses semua orang. Informasi-informasi buruk yang merusak otak seperti kekerasan, pornografi, pelecehan, menjadi ancaman bagi pertumbuhan psikologis anak-anak sekolah. Kasus anak SMP membakar sekolah karena sakit hati akibat selaluu mendapat perundungan dan kurang perhatian dari guru, adalah gambaran betapa serius dunia pendidikan harus berbenah.

Jenjang pendidikan dasar adalah masa-masa pembentukkan karakter yang mana anak-anak seusia ini harus lebih banyak mendapat asupan informasi positif dalam pikirannya. Sekolah-Sekolah Dasar yang berjumlah besar harus memiliki sistem manajemen yang kuat. Kehadiran wakasek di manajemen sekolah dasar perlu mendapat kajian. Permendiknas No. 19 tahun 2007 belum memuat aturan tentang perlunya wakasek di sekolah dasar. Melihat betapa beratnya standar pengelolaan sekolah yang diatur dalam permendiknas, kepala sekolah tanpa bantuan wakasek akan mengalami beban berat dalam mengelola sekolah.

Webinar AKSI dengan tema Manajemen Sekolah Dasar, dalam rangka menggali informasi masukkan untuk bahan kajian atau rekomendasi awal kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi atau penelitian. Untuk selanjutnya, bisa menjadi dasar dalam mengambil keputusan apakah perlu wakasek atau tidak untuk tingkat level sekolah dasar?***

Ketua Umum DPP AKSI, Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. berserta pengurus mengucapkan selamat hari raya Idul Adha. Para kepala sekolah inovator di seluruh Indonesia dan luar negeri, semoga momen hari hari raya idul Adha menambah semangat kita untuk berkorban demi nusa dan bangsa. Kita semua berharap Indonesia menjadi bangsa besar, bangsa yang membawa manfaat bagi umat manusia di dunia.

Para kepala sekolah adalah kapten-kapten kapal besar bernama Indonesia. Kita adalah bangsa pemberani, pantang menyerah jika layar sudah terkembang, dan perahu kita harus tetap berlayar. Semangat merdeka belajar harus terus menggelora dari sabang sampai merauke. Insya Allah 2045 kita akan dipimpin oleh generasi-generasi emas yang akan membawa Indonesia menjadi pemimpin dunia.***

Ikatan Alumni UPI mengadakan Talks Show Kebangkitan Pendidikan Indonesia dengan tema kecerdasan buatan dan disrupsi pendidikan. Menyikapi era digital, dunia pendidikan harus berani melakukan lompatan berpikir bahwa kehadiran kecerdasan buatan telah menggeser fungsi dan peran guru dalam pendidikan. Guru bukan lagi sebagai sosok pengambil keputusan dalam kegiatan belajar. Situasinya sudah terbalik guru, siswa, kepala sekolah, harus menjadi sosok pembelajar sepanjang hayat. Pembelajaran adalah sebuah proses kolaboratif antara guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat.

Dengan hadirnya kecerdasan buatan, ilmu tidak lagi milik lembaga tetapi menjadi milik semua orang. Lembaga pendidikan adalah dunia informasi yang disajikan melalui teknologi informasi. Pendidikan bukan lagi melatih segelintir siswa yang memiliki kecerdasan intelktual, kini pendidikan harus melatih semua siswa bisa tumbuh menjadi manusia-manusia profil pelajar Pancasila, dengan menerapkan enam dimensi nilai yaitu siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berpikir kritis, kreatif, suka bergotong royong, berwawasan kebhinekaan global, dan mandiri.

Lembaga pendidikan fokus melatih karakter-karakter siswa menjadi seorang entrepreneur, yang berani menghadapi risiko, mampu bertahan dalam kondisi sulit, kreatif, dan mandiri. Dunia pendidikan harus cepat beradaftasi mengikuti cepatnya perubahan budaya hidup masyarakat akibat cepatnya perkembangan teknologi informasi. Dunia sudah terbelah jadi dua, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Lembaga pendidikan adalah pasar ide, yang harus mendorong siswa-siswi untuk terampil memanfaatkan teknologi informasi bukan sekedar alat komunikasi, tetapi sebagai alat produksi.***

Indoneisa di awal abdi 21 ini harus menjadi bangsa besar berpengaruh di dunia. Kekuatan bangsa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar No. 4 di dunia, menjadi kekuatan ekonomi tidak terelakkan. Indonesia adalah pasar potensial untuk ekonomi global. Kekayaan alam dan tanah yang subur membuat Indonesia berpotensi besar jadi bangsa makmur.

Di tangan para kepala sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK, SLB, nasib Indonesia ditentukan. Mas Menteri Nadiem Makarim Mengatakan dalam pidato sambutan hari pendidikan nasional 2 Mei 2023 mengatakan bahwa kepala sekolah adalah kapten kapal besar Indonesia. Untuk itu ketua umum DPP AKSI mengajak untuk mengajak pada seluruh kepala sekolah untuk menjadi kapten-kapten kapal yang menjaga arah kapal besar bernama Indonesia.

Wawan, S.Pd. Kepala SLBN Cicendo mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di serahkan pada hari pendidikan nasional 2 Mei 2023. (Photo Bersama Kepala Cabang Dinas Wilayah VII, Wawan, S.Pd. dan Ketua Umum DPP AKSI)

dikutif dari Gorajuara.com, Kiki Aryani, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA BPI 1 Bandung, sedang implementasikan Kurikulum Merdeka. SMA BPI 1 Bandung menjadi sekolah percontohan. Dalam Kurikulum Merdeka siswa dapat melakukan pembelajaran dimana saja. Siswa diberi kesempatan untuk mengeksplor berbagai potensi diri secara maksimal melalui berbagai proyek. Siswa harus merasa senang ketika belajar. Rasa senang bisa muncul ketika siswa berminat pada materi yang akan dipelajari.

Dalam pembelajaran proyek, siswa belajar mengelola proyek kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, bahkan hingga project ini dapat dijual kepada masyarakat. Festival Budaya SMA BPI 1 Bandung diikuti oleh siswa-siswi SMP tingkat Jabar, dengan memperebutkan trophy, sertifikat dan uang pembinaan total puluhan juta rupiah. Pengalaman mengelola kegiatan, kemampuan ini akan bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan proyek yang dikelola siswa ini, memperbutkan juara umum dengan mendapatkan trophy Gubernur Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, diharapkan, SMA BPI 1 Bandung turut serta memelihara budaya bangsa. Di tengah kemajuan zaman, budaya bangsa jangan tersingkir di negerinya sendiri.

Selain itu, derasnya budaya asing yang membanjiri tanah air, jangan sampai mengalahkan budaya lokal. Generasi muda harus bangga punya budaya lokal dan diperkenalkan ke dunia internasional.Ketua pelaksana Reswara Dr. Lia Rohliawati M.MP.d menambahkan, semoga melalui reswara ini, SMA BPI 1 dapat berperan dalam menumbuhkan karakter siswa. Melalui kegiatan ini siswa bisa mencintai tanah airnya, dengan mencintai budaya bangsanya sendiri. Dengan menghargai budaya bangsa, rasa nasionalisme dapat terjaga dengan baik.***

Coach Wouter dari Global Peace Foundation, bersama Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Jalin Kerjasama Latih Pemimpin Dari Generasi Muda

Filosofi kepemimpinan bambu style dikemukakan oleh Mr. Wouter dari Global Peace Foundation. Beliau adalah orang Belanda, tinggal di Philipina yang berubah haluan. Mr. Wouter Lincklaen Arriens mendedikasikan dirinya sebagai Coach Leader, yang bergerak memberikan pelatihan-pelatihan tentang kepemimpinan bagi generasi muda di dunia. 

Pada hari Rabu, 1 Maret 2023, Mr. Wouter berkenan hadir di SMAN 15 Bandung untuk bertemu dengan siswa-siswi SMAN 15 Bandung yang sukses mengikuti pelatihan kepemimpinan. Mr. Wouter hadir karena terinspirasi oleh siswa-siswi SMAN 15 Bandung, yang berinisiatif menyebarluaskan tentang tentang peace at school melalui acara seminar. 

Mr. Wouter mengapresiasi acara seminar yang pembincaranya dari anak-anak sekolah. Beliau mengatakan kegiatan ini menjadi contoh bagi negara-negara lain. Beliau bertemu langsung anak-anak dan menyampaikan apresiasinya kepada siswa-siswi yang sangat impresif dan kreatif, mengadakan acara seminar dengan interaktif.

Mr. Wouter mengatakan dalam filosofi bambu, kepemimpinan harus ditanamkan sejak dini. Seperti bambu, sebelum tumbuh pesat, bambu membuat akar atau pondasi yang kuat.Membangun pondasi akar yang kuat, jangan dilakukan hanya sekali, tetapi harus berkelanjutan. Jangan seperti pisang, dia tumbuh menghasilkan buah, tetapi hanya sekali saja. 

Pemimpin harus seperti bambu yang bisa multi manfaat. Batang bambu bisa digunakan untuk membuat perkakas hidup. Batang bambu yang elastis bisa dibentuk apa saja.Pemimpin yang baik adalah yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu beradaftasi dalam berbagai tantangan zaman. Pemimpin harus mampu beradaftasi dengan perubahan zaman.

Bambu juga mengajarkan kepada para pemimpin, untuk membangun komitmen yang kuat harus dilakukan bersama-sama dalam rasa kekeluargaan. Bambu tidak pernah tumbuh sendirian. Bambu selalu tumbuh membuat koloni-koloni yang punya komitmen kuat. Koloni-koloni bambu tumbuh menjadi penampung air untuk kebutuhan hidup.Para pemimpin, adalah para penyejahtera yang bisa mengelola sumber daya alam, menyimpan dan mendistribusikannya untuk kesejahteraan masyarakat.***

Dr. Hj. Nurhafni, M.Pd

Riwayat Pendidikan

1976 – 1982                  : SD 2 Inpres Pekanbaru, Riau

1982 –  1985                 : SMPN 5 Pekanbaru, Riau

1985 – 1988                  : SMAN 2 Dumai, Riau

1988 – 1993                  : S1 FKIP UNRI

2006 – 2008                  : S2 Prodi IPS / Ekonomi Universitas Negeri Padang

2016 – 2019                  : S3 Prodi Ilmu Lingkungan Universitas Riau

Riwayat Pekerjaan

1992 – 1995                  : Guru Honor di SMA PGRI Pekanbaru, Riau

1995 – 2000                  : Guru Tetap di Yayasan SMA PGRI Pekanbaru, Riau

2000 –  2004                 : Guru di SMAN 1 Kampar, Riau

2004 – 2013                  : Guru di SMAN 8 Pekanbaru, Riau

2013 – Februari 2018    : Kepala Sekolah di SMAN 4 Pekanbaru, Riau

2018 – Sekarang           : Kepala Sekolah di SMAN 7 Pekanbaru

Penghargaan

  1. Panelis Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran tahun 2006 di Jakarta.
  2. Duta Guru dalam Forum AYEF tahun 2010 di Brunai Darussalam
  3. Guru Favorit  berwawasan Lingkungan tingkat Nasional dari KLH tahun 2010 di Jakarta
  4. Panelis cik gu Award  RTV tahun 2010 di Pekanbaru
  5. Juara 1 Guru berprestasi tingkat kota Pekanbaru tahun 2011 di Pekanbaru
  6. Juara 1 Guru berprestasitingkat  provinsi Riau tahun 2011 di pekanbaru
  7. Finalis Guru berprestasi tingkat Nasional tahun 2011 di Jakarta
  8. Satyalancana Karya Satya tahun 2012 dari Presiden
  9. Tutor Sekolah Sobat Bumi tingkat Nasional pertamina fondution tahun 2013 di Jakarta
  10. Penghargaan Pembina Lingkungan dari walikota Pekanbaru tahun 2013 di Pekanbaru
  11. The Best 10 Senior Secondary School dari FWI tahun 2014 di Jakarta
  12. Indonesion Award of Education tahun 2014 di Jakarta
  13. Education Award  Tahun 2014 di Jakarta
  14. Kartini Award Tahun  2014 di Sukabumi
  15. Kartini Award Tahun 2015 di Sukabumi
  16. Duta kepala sekolah Program ICAS tahun 2015 di Australia
  17. Juara 1 Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat kota pekanbaru tahun 2015 di Pekanbaru
  18. Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi dan berdedikasi tingkat Privinsi Riau tahun 2015 di Pekanbaru
  19. Juara 3 kepala Sekolah Berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 di Jakarta
  20. Penghargaan dari Gubernur Riau Juara 3 Kepala sekolah berprestasi tingkat Nasional tahun 2016 di Pekanbaru
  21. Penghargaan dari KEMENDIKBUD shortCourse tahun 2016 di Korea Selatan
  22. Penghargaan sekolah keren dari PGRI Provinsi Riau tahun 2017
  23. Penggiat Literasi dari Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau 2018
  24. Nara sumber Literasi dari KEMENDIKBUD RI tahun 2018
  25. International Best Leadership Award 2019 dari Internasional Human Resources Development Program 2019
  26. Sekolah Penyelenggara Program ICAS tahun 2015 dari UNW Australia .
  27. ShortCouse Korea Selatan Program Kemendikbud RI tahun 2016

Karya

  1. PENULIS DI KOLOM MY SCHOOL MEDIA CETAK PEKANBARU POS PADA TANGGAL 28 MARET  2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “STRATEGI PENDIDIKAN BUDAYA KARAKTER DI MASA MENDATANG”.
  2. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 02 APRIL 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “PEMBENTUKAN PENDIDIKAN KARAKTER STRATEGIS”.
  3. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 25 APRIL 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “MEWUJUDKAN SEKOLAH AKTIF, KREATIF DAN INOVATIF”.
  4. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 23 MEI 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “MUTU PEMBELAJARAN DAN SUPERVISI”.
  5. PENULIS DI KOLOM FORUS (FORUM PEDULI LINGKUNGAN) MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 05 JULI 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “MENGOLAH SAMPAH DENGAN 3R”.
  6. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 29 AGUSTUS 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “SEKOLAH RAMAH ANAK’>
  7. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 26 SEPTEMBER 2015 DENGAN JUDUL TULISAN: “SEKOLAH BERWAWASAN GENDER”.
  8. PENULIS DI KOLOM TAJUK RENCANA MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 15 SEPTEMBER 2017 DENGAN JUDUL TULISAN: “SEHARI MENGAJAR, SELAMANYA MENGINSPIRASI”.
  9. PENULIS DI KOLOM OPINI MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 20 FEBRUARI 2016 DENGAN JUDUL TULISAN: “MEMBUMIKAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH”.
  10. PENULIS DI KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 18 FEBRUARI 2018    DENGAN JUDUL : “ PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP”
  11. PENULIS KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 14 OKTOBER 2018 DENGAN JUDUL : “MELAHIRKAN GENERASI CERDAS DIGITAL”
  12. PENULIS KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 23 NOVEMBER 2018 DENGAN JUDUL : “MEMBANGUN KEMITRAAN DALAM PENDIDIKAN ANAK “
  13. PENULIS KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 27 APRIL 2020 DENGAN JUDUL : “KEPALA SEKOLAH DI MASA COVID – 19 “
  14. PENULIS KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 7 SEPTEMBER 2020 DENGAN JUDUL : “EKSITENSI KASEK DI NEW NORMAL “
  1. PENULIS KOLOM FORUM GURU MEDIA CETAK RIAU POS PADA TANGGAL 03 AGUSTUS 2020 DENGAN JUDUL : “PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) “