Ikatan Alumni UPI mengadakan Talks Show Kebangkitan Pendidikan Indonesia dengan tema kecerdasan buatan dan disrupsi pendidikan. Menyikapi era digital, dunia pendidikan harus berani melakukan lompatan berpikir bahwa kehadiran kecerdasan buatan telah menggeser fungsi dan peran guru dalam pendidikan. Guru bukan lagi sebagai sosok pengambil keputusan dalam kegiatan belajar. Situasinya sudah terbalik guru, siswa, kepala sekolah, harus menjadi sosok pembelajar sepanjang hayat. Pembelajaran adalah sebuah proses kolaboratif antara guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat.

Dengan hadirnya kecerdasan buatan, ilmu tidak lagi milik lembaga tetapi menjadi milik semua orang. Lembaga pendidikan adalah dunia informasi yang disajikan melalui teknologi informasi. Pendidikan bukan lagi melatih segelintir siswa yang memiliki kecerdasan intelktual, kini pendidikan harus melatih semua siswa bisa tumbuh menjadi manusia-manusia profil pelajar Pancasila, dengan menerapkan enam dimensi nilai yaitu siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berpikir kritis, kreatif, suka bergotong royong, berwawasan kebhinekaan global, dan mandiri.

Lembaga pendidikan fokus melatih karakter-karakter siswa menjadi seorang entrepreneur, yang berani menghadapi risiko, mampu bertahan dalam kondisi sulit, kreatif, dan mandiri. Dunia pendidikan harus cepat beradaftasi mengikuti cepatnya perubahan budaya hidup masyarakat akibat cepatnya perkembangan teknologi informasi. Dunia sudah terbelah jadi dua, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Lembaga pendidikan adalah pasar ide, yang harus mendorong siswa-siswi untuk terampil memanfaatkan teknologi informasi bukan sekedar alat komunikasi, tetapi sebagai alat produksi.***

dikutif dari Gorajuara.com, Kiki Aryani, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA BPI 1 Bandung, sedang implementasikan Kurikulum Merdeka. SMA BPI 1 Bandung menjadi sekolah percontohan. Dalam Kurikulum Merdeka siswa dapat melakukan pembelajaran dimana saja. Siswa diberi kesempatan untuk mengeksplor berbagai potensi diri secara maksimal melalui berbagai proyek. Siswa harus merasa senang ketika belajar. Rasa senang bisa muncul ketika siswa berminat pada materi yang akan dipelajari.

Dalam pembelajaran proyek, siswa belajar mengelola proyek kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, bahkan hingga project ini dapat dijual kepada masyarakat. Festival Budaya SMA BPI 1 Bandung diikuti oleh siswa-siswi SMP tingkat Jabar, dengan memperebutkan trophy, sertifikat dan uang pembinaan total puluhan juta rupiah. Pengalaman mengelola kegiatan, kemampuan ini akan bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan proyek yang dikelola siswa ini, memperbutkan juara umum dengan mendapatkan trophy Gubernur Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, diharapkan, SMA BPI 1 Bandung turut serta memelihara budaya bangsa. Di tengah kemajuan zaman, budaya bangsa jangan tersingkir di negerinya sendiri.

Selain itu, derasnya budaya asing yang membanjiri tanah air, jangan sampai mengalahkan budaya lokal. Generasi muda harus bangga punya budaya lokal dan diperkenalkan ke dunia internasional.Ketua pelaksana Reswara Dr. Lia Rohliawati M.MP.d menambahkan, semoga melalui reswara ini, SMA BPI 1 dapat berperan dalam menumbuhkan karakter siswa. Melalui kegiatan ini siswa bisa mencintai tanah airnya, dengan mencintai budaya bangsanya sendiri. Dengan menghargai budaya bangsa, rasa nasionalisme dapat terjaga dengan baik.***

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjen DPP AKSI

AKSI – Bagi bapak ibu kepala sekolah hebat di seluruh Indonesia. Mohon maaf akun grup wa AKSI NASIONAL kena bajak. Untuk itu bapak ibu kepala sekolah yang masih tergabung di akun grup lama segera keluar dan bergabung di grup NEW AKSI NASIONAL. Demikian juga untuk grup AKSI JABAR di Jawa Barat segera keluar dari grup tersebut. Pembajak menggunakan akun atas nama Kepala Sekolah Budi Suhardiman, dia menjadi admin di akun tersebut. Padahal akun tersebut pemiliknya bukan pak Budi Suhardiman lagi karena sudah dibajak.

Mohon bapak ibu, untuk tidak mengikuti instruksi apapun di grup tersebut. Pembajak menjadikan dirinya sendiri sebagai admin, dan anggota grup yang lain tidak bisa berkomunikasi. Mohoh berhati-hati jika ada yang tiba-tiba masuk wa tanpa identitas untuk segera di blokir atau dihapus dari chat.

Untuk keamanan bapak ibu kepala sekolah hebat, silahkan tingkatkan keamanan akun wa pribadi anda. Masuk ke wa dan klik menu setting…klik verifikasi dua langkah, aktifkan sandi, atau aktifkan notifikasi keamanan. Untuk lebih jelas bisa mencari tutorial di youtube bagaimana cara menjaga keamanan akun wa anda masing-masing.

Demikian bapak ibu semoga kita bisa berjumpa di kongres AKSI V 2025 di Balikpapan Kalimantan Timur. Semoga bapak ibu kepala sekolah hebat selalu berada dalam lindungan Allah swt.

Surat Keputusan Ketua Umum DPP AKSI Menetapkan tempat Kongres V di kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Hari Kamis-Sabtu, Tanggal 22-24 Mei 2025

AKSI – Berdasarkan SK No. 37/SK/DPP-AKSI/X/2024 Kongres AKSI V telah ditetapkan dilaksanakan di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Dalam kegiatan Kongres diundang seluruh pengurus dan anggota AKSI perwakilan provinsi diwakili dari kepala sekolah jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.

Kongres akan mengundang tokoh-tokoh penting di republik Indonesia, untuk bersama-sama berjuang melalui pendidikan dengan mendukung upaya peningkatan kompetensi kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah profesional dalam memberikan layanan pendidikan bermutu di seluruh pelosok. Kepala sekolah merupakan tokoh penting di dunia pendidikan, karena kepala sekolah adalah kapten kesebelasan yang menjamin kualitas layanan pendidikan.

Kuota peserta per provinsi akan ditentukan kemudian melalui rapat panitia kongres AKSI V Balikpapan. Saat ini panitia kongres sedang berkoordinasi dengan pengurus DPD AKSI Provinsi Balikpapan untuk merancang terlaksananya kongres. Tema kali ini “Indonesia Emas 2045 Kepala Sekolah Hebat Indonesia Kuat”. Semoga Indonesia tetap jaya, semangat terus maju pantang mundur demi kejayaan negara. Optimis Tanpa Batas….Semoga Allah melancarkan urusan kita semua.

Webinar Internasional Bersama Global Peace Foundation…Tunggu Webinar Selanjutnya…

AKSI – A Problem Solving Approach for Peace. Tema ini menjadi narasi besar yang harus terus disebarluaskan. Jumlah penduduk bumi kurang lebih 8 Miliar. Semakin banyak populasi manusia jika tidak terkontrol dengan baik akan terjadi kekacauan. Pola pendidikan harus melatih manusia pandai dalam menyelesaikan masalah agar eksistensi manusia tetap damai sekalipun jumlahnya terus bertambah banyak.

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, mengatakan , “semakin banyak manusia semakin banyak masalah tercipta”. Pendidikan dengan pendekatan problem solving menjadi model pembelajaran yang harus terus dikembangkan secara berkelanjutan, dari pendidikan usia dinia sampai tingkat pendidikan tinggi. Pendekatan problem solving melatih murid-murid menjadi pemimpin yang baik. Sebaik-baiknya pemimpin mereka yang bisa membantu masyarakat menyelesaikan masalah.

Ketua Umum DPP AKSI Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Serahkan Buku Pada Mendikbuddasmen Prof. Abdul Mu’ti

Ketua DPP Umum AKSI Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. menyatakan siapapun pemerintahnya, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) selalu siap terlibat aktif dalam program-program pendidikan yang digulirkan pemerintah. AKSI memiliki visi dan misi untuk kemajuan bangsa, maka dari itu AKSI selalu hadir untuk kemajuan bangsa Indonesia.

AKSI adalah organisasi profesional, selalu memihak dalam rangka kepentingan negara. Di bawah undang-undang 1945 AKSI mengemban misi tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto pada HGN 2024. Beliau mengatakan, “ketika negara-negara maju memprioritaskan angggaran pertahanan dalam APBN, Indonesia memprioritaskan pendidikan dalam APBN”. AKSI menyambut baik langkah ini, dan siap berusaha keras untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di satuan-satuan pendidikan.

Rhenald Kasali Berikan Inspirasi Untuk Para Kepala Sekolah Indonesia Pada Rakernas AKSI 2024

AKSI – Prof Rhenal Kasali, Ph.D. Hadir pada Rakernas AKSI didampingi Ketua Umum DPP AKSI Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Dalam seminar Prof. Rhenald Kasali memaparkan materi dalam bentuk film-film inspiratif tentang terjadinya perubahan zaman yang tidak dapat dihindari oleh para Kepala Sekolah.

Pada intinya, para kepala sekolah sedang dihadapkan pada Gen Z yang pola hidupnya berbeda dengan pola hidup yang pernah dialami para kepala sekolah sebelumnya. Oleh Prof. Rhenald Kasali, para kepala sekolah diajak untuk berpikir memahami pola prilaku yang sedang terjadi pada Gen Z. Cepatnya perubahan teknologi informasi menjadi ciri pola hidup Gen Z.

Cara berpikir Gen Z menggunakan algoritma sebuah metode berpikir efektif yang sudah dirumuskan dalam instruksi-instruksi terbaik untuk menghitung sebuah fungsi, kemudian diimplementasikan dalam bahasa komputer. Gen Z akan terlihat malas namun cara kerja mereka lebih banyak dibantu oleh algoritma-algoritma yang mereka pahami dan terbiasa dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intellegence).

Prof. Rhenald Kasali memberi penekanan bahwa guru-guru harus mulai melatih diri untuk selalu berpikir cepat. Para kepala sekolah harus terbiasa menggunakan teknologi informasi dan mempelajari berbagai algoritma untuk menyelesaikan berbagai masalah. Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd. M.Pd. Sekjen DPP AKSI, pada dasarnya algoritma adalah cara berpikir yang disusun secara terstruktur berdasarkan hasil kajian ilmiah kemudian di definisikan menjadi seperangkat instruksi. Selanjutnya algoritma diimplementasikan dalam bahasa komputer menjadi kecerdasan buatan untuk membantu manusia memecahkan berbagai masalah dengan cepat.

Algoritma-algoritma yang diterapkan pada kecerdasan buatan membawa dampak pada pola pikir Gen Z ingin serba cepat, instan, dan malas. Adaftasi dunia pendidikan adalah melatih Gen Z berpikir kritis, kreatif, mandiri, berani berkorban, gotong royong, berwawasan luas, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.***

Forum Diskusi Rakernas AKSI 5 Juni 2024

Forum Diskusi Rakernas AKSI 5 Juni 2024AKSI-Forum diskusi Rakernas AKSI 2024 dipimpin oleh Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd dan Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd. Dalam diskusi berlangsung pemaparan masalah-masalah yang dihadapi dunia pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Masalah-masalah yang jadi sorotan dalam Rakernas adalah masalah kualitas layanan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Hal ini berdasarkan pada hasil lapooran survey PISA 2023 yang telah dirilis oleh Kemendikbudristek.

Hasil dari PISA 2023 kemampuan literasi dan numerasi anak-anak kita meningkat secara peringkat, namun dari hasil skor masih perlu kerja keras dari para kepala sekolah di satuan pendidikan. Hal yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana kepala sekolah bertransformasi mewujudkan layanan pendidikan mengacu pada kodrat zaman dan alam. Berdasarkan kodrat zaman, generasi Z yang sedang kita hadapi membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan memiliki karakter produktif.

Tugas berat para kepala sekolah dan guru-guru di satuan pendidikan adalah meningkatkan kompetensi untuk memberikan layanan pendidikan di kelas. Kegiatan belajar di kelas antara guru dengan siswa menjadi kunci dari usaha serius untuk melatih berbagai kompetensi literasi, numerasi, dan karakter siswa. Dalam Rakernas diputuskan bahwa seluruh kepala sekolah harus berupaya meningkatkan kualitas layanan pembelajaran di kelas yang mengacu pada kemampuan literasi, numerasi dan pembentukkan karakter.

Dalam dikusi setiap perwakilan dari seluruh Indonesia mengemukakan berbagai permasalahan pendidikan yang ada diberbagai daerah. Masalah yang muncul antara lain, jaminan perlindungan hukum terhadap kepala sekolah dan guru, disparitas tunjangan kepala sekolah yang berbeda tiap daerah, ketegasan tentang karir kepala sekolah, kekosongan kepala sekolah di satuan pendidikan, periodisasi kepala sekkolah yang perlu dikaji ulang, ketersediaan tenaga fungsional pendidikan di sekolah, keterbatasan akses internet di sekolah, kualitas lulusan SMA/SMK yang tidak terserap perguruan tinggi dan dunia kerja, dan kemampuan pengelolaan keuangan yang harus dimiliki kepala sekolah, guru, dan siswa.

Berdasarkan diskusi di atas, lahir rekomendasi untuk kemendikbudristek sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijkan strategis untuk mewujudkan generasi emas 2045. Selanjutnya, para kepala sekolah berkomitmen untuk berstransformasi mewujudkan layanan pendidikan berkualitas di satuan pendidikan mulai dari perbaikan pada sistem pengajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan zaman.***

AKSI bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Drs. Wahyu Mijaya, SH. M.Si. (Audiensi 2024)

AKSI – Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) didirikan pada tanggal 10 Oktober 2003. AKSI didirikan oleh para kepala sekolah di Bandung. Awal gagasan berdirinya AKSI tertulis dalam dokumen “Fakta Lembang”. Para kepala sekolah penggagas kini sudah purnatugas. Secara legal, AKSI telah memiliki akta notaris dan terdaftar di Kemenkumham. Tokoh-tokoh pendiri AKSI antara lain, Drs. Juli Parindunda., Drs. H. Cucu Saputra, M.M.Pd. Dr. Yeni Gantini, M.Pd.

Pada tanggal 25 Mei 2022 untuk kepentingan legalitas hukum, AKSI diperkuat dengan memperbaharui AKTA Notaris. Diprakarsai oleh Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Dr. Toto Suharya, S.Pd, M.Pd, Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd., Dra. Elis Herawati, M.Pd., dan Drs. Juli Paridunda. Kemudian, AKSI di daftarkan ke Kemenkumham.

Kiprah AKSI adalah aktif terlibat memberi sumbang pemikiran dalam peningkatkan kualitas pendidikan. Terutama peningkatan kualitas pendidikan dengan mengoptimalkan peran kepala sekolah. Salah satu keberhasilan AKSI dalam mengoptimalkan peran kepala sekolah adalah memasukkan regulasi status kepala sekolah sebagai manajer dengan tidak memiliki kewajiban mengajar. Mengusulkan penghilangan periodisasi kepala sekolah, dan terlibat dalam penyusunan regulasi model kompetensi kepala sekolah.

Saat ini ketua Umum DPP AKSI diduduki oleh Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd,. Didampingi oleh 8 Ketua DPP AKSI yang bertanggung jawab pada delapan wilayah. Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, menjabat sebagai Sekjen DPP AKSI. Beliau sudah menjabat dua periode. Periode pertama terpilih pada kongres tahun 2021 di Bandung. Terpilih kembali pada Konges AKSI di Bekasi.

Visi dan Misi AKSI adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya. Dalam kiprahnya AKSI selalu memberi masukkan masukkan konstruktif kepada pemerintah, dan mendorong kepada para kepala sekolah untuk bekerja profesional untuk kemajuan bangsa Indonesia. AKSI selalu menjaga marwah untuk tidak terjebak pada kepentingan-kepentingan politik praktis. AKSI didirikan untuk menjaga marwah dunia pendidikan agar selalu berkhidmat pada kepentingan penerus generasi bangsa di masa yang akan datang.***

AKSI – Kepala Sekolah bukan jabatan sembarang. Kepala sekolah bisa jadi penentu maju mundurnya sembuah bangsa. Kepala Sekolah harus meningkatkan kompetensinya. Webinar Strategi Meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah menghadirkan Direktur KSPSTK Kemendikbudristek menjaga Webinar yang wajib diikuti oleh kepala sekolah.

Iman Lubisasono, S.Pd.I., M.Pd. sebagai Ketua Penggerak Komunitas Belajar DPP AKSI mengatakan, kepala sekolah harus banyak bersuara. Melalui komunitas Belajar DPP AKSI, para kepala sekolah bisa berbicara tentang gagasan-gagasan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah.

Dr. Kasiman, S.Pd, ST. MT. mengatakan untuk menjaga kualitas kepala sekolah, ke depan akan dilakukan inovasi program dengan mebuat aplikasi terpadu antara Kemendikbudristek, dan Kemendagri. Solusi ini diambil setelah menemukan berbagai permasalahan rekruitmen kepala sekolah yang kurang berorientasi pada kompetensi.

HM. Purwono, S.Pd. Sekretaris Kombel DPP AKSI mengatakan, webinar yang diadakan AKSI di Jember bisa dihadiri sampai 2000 peserta. Hal ini bertanda bahwa para kepala sekolah punya semangat menggali ilmu dan meningkatkan kompetensi. Diskusi-diskusi yang akan dihadirkan oleh AKSI akan membawa isu isu terbaru.

AKSI – Rakernas AKSI 2024 agenda rutin tahunan organisasi profesi kepala sekolah akan dilaksanakan di Bandung, tanggal 5-7 Juni 2024. Kegiatan ini akan dihadiri oleh pengurus DPP, DPD, DPC, seluruh Indonesia. Dilaksanakan di Trans Hotel Bandung, Jalan Gatot Subroto.

Persiapan dilakukan oleh panitia Rakernas AKSI 2024. Dra. Eha Julaeha, M.Pd. Ketua Panitia Rakernas AKSI 2024 mengatakan “Rakernas adalah momen bagi para kepala sekolah untuk berkumpul bersama menyatukan persepsi dan langkah, untuk mengawal generasi emas 2045. Jawa Barat sebagai tuan rumah semoga bisa hadir seluruh DPC mewakili.

Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Ketua Umum DPP AKSI mengatakan AKSI adalah rumah besar para kepala sekolah seluruh Indonesia. Siapapun bisa bergabung di AKSI dengan mengakses websitie; www.satuaksi. Kepala sekolah bisa daftar online, mendapat nomor anggota dan dowload kartu anggota. Rakernas AKSI 2024 bertema Transformasi Kepala Sekolah Mengawal Generasi Emas 2045.

Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd. Ketua DPP AKSI wilayah 2 mengatakan Mas Menteri wajib hadir kalau cinta pada pendidikan. Para kepala sekolah adalah kaki tangan menteri dalam melakukan transformasi pendidikan. Gagasan-gagasan Mas Menteri yang selama ini brilian dalam pendidikan, telah dieksekusi oleh para kepala sekolah. Legasi gagasan Mas Menteri untuk memajukan pendidikan Indonesia tidak akan berhenti jika para kepala sekolah sudah bertransformasi.

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. mengatakan, “Para kepala sekolah harus berpikir besar, merencanakan pendidikan untuk kedaulatan Indonesia di tingkat global. Sekalipun menterinya visioner, jika kepala sekolah tidak punya wawasan dan mimpi besar, maka Indonesia akan tetap terbelakang. Rakernas AKSI 2024 adalah momen tepat agar para kepala sekolah menyatukan visi dan langkah untuk Indonesia emas 2045.

Rapat perisapan awal Sekjen DPP AKSI Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. dan Bendahara DPP AKSI Tuti Kurniati, M.Pd. bersama Tim Iforte

Ketua Umum DPP AKSI Drs. Asep Tapip Yani, M.Pd. sudah menggulirkan rencana Rakernas DPP AKSI 2024. Tempat pelaksanaan masih dalam tahap pembicaraan dan untuk mendapatkan masukkan dari seluruh anggota di berbagai daerah. Di Rakernas Bali 2023 sempat ada wacana AKSI di Balik Papan. AKSI Balik Papan bersiap diri untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakernas.

Untuk persiapan dan menetapkan tempat Rakernas, semuanya akan di bahas dalam rapat pengurus AKSI. Sebelum membahas di rapat pengurus, akan dilakukan jajak pendapat kepada anggota AKSI untuk menentukan tempat dan waktu pelaksanaan. Jajak pendapat dilakukan untuk melibatkan anggota dalam mengambil keputusan dan hasil keputusan mendapat dukungan dari seluruh anggota AKSI.

Menutut Sekjen DPP AKSI Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. “Tidak menutup kemungkinan dari pengurus AKSI yang siap menjadi tuan rumah, akan diundang presentasi kesiapan sarana prasarana dan manajemen pengelolaan Rakernas 2024 yang akan dilakukan”. ***