Menabung saham adalah upaya inovatif dunia pendidikan untuk memberi kemampuan mengelola uang kepada peserta didik. Kemampuan mengelola uang menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dalam kehidupan nyata, kesuksesan seseorang ditentukan oleh kemampuan mereka mengelola uang.
Di kehidupan keluarga, mereka yang sukses dibanding dengan anggota keluarga lainnya, ternyata anggota keluarga yang memiliki kecermatan dalam mengelola uang. Kita sering melihat pada mereka yang pandai mengelola uang dianggap orang kikir, padahal setiap orang punya tanggung jawab pada keluarganya. Sebelum pada orang lain, tanggung jawab kita adalah pada anggota keluarga, jangan sampai anggota keluarga kita menyusahkan orang lain. Mungkin saja kita melihat orang yang pandai mengelola uang terlihat kikir, tetapi kita tidak tahu sebenarnya mereka sedang menyelesaikan masalah kehidupan keluarga mereka.
Di Indonesia guru, kepala sekolah adalah profesi terhormat, namun faktanya dalam kehidupan ekonomi, banyak guru yang penghasilannya tidak terhormat. Nabung saham adalah upaya agar guru-guru bisa terhormat tanpa harus menuntut orang lain menghormatinya. Kepala sekolah di daerah-daerah perbatasan, daerah terpencil, mereka harus menopang hidup untuk bisa tetap ada di medan tugas. Nabung saham bukan fokus pada berapa jumlah yang dapat ditabung tetapi seberapa disiplin kita bisa menabung setiap minggu, bulan, atau tahun. Prilaku yang membedakan antara orang miskin dan orang kaya adalah seberapa disiplin menanabung.
Menabung saham bisa jadi gerakan nasional untuk guru-guru dan mengajarkan kepada peserta didik. Gerakan ini akan jadi loncatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan akan menjadi kedaulatan ekonomi bangsa Indonesia. Para penabung saham memiliki kekuatan karakter yang kuat sesuai dengan enam dimensi pada profil pelajar Pancasila. Dengan Gerakan Nasional Guru Nabung Saham, setidaknya guru-guru akan punya harapan hidup sejahtera di masa depan. ***